Header Ads

Analisis Sosial


potret teatrikal aksi kader PMII Purwokerto, menggambarkan keadaan sosial 

Rayda PMII Purwokerto - Analisis sosial adalah usaha untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang situasi sosial, hubungan-hubungan structural, kultural, dan historis. Sehingga memungkinkan menangkap dan memahami realitas yang sedang dihadapi. Suatu analisis pada dasarnya “mirip”dengan sebuah “penelitian akademis” yang berusaha menyingkap suatu hal atau aspek tertentu.

Dalam proses ini yang dilakukan bukan sekedar mengumpulkan data, berita atau angka melainkan berusaha membongkar apa yang terjadi sesungguhnya, bahkan menjawab mengapa demikian dan menemukan pula factor-faktor yang memberikan pengaruh kepada kejadian tersebut.

Analisis sosial merupakan upaya mengurai logika, nalar, structural, atau kepentingan dibalik sebuah fenomena sosial. Analisa sosial bukan semata deskripsi sosiologis dari fenomena sosial. Analisa sosial hendak menangkap logika structural atau nalar dibalik gejala sosial. Analisa sosial dengan demikian material, empiris dan bukan sebaliknya. Analisa sosial menafsirkan gejala sosial sebagai gejala material. Kekuatan dan gagasan ideologis dibalik gejala sosial harus di Analisa.

Dimensi atau Fokus Analisa Sosial

1.Dimensi obyektif realitas sosial adalah berbagai organisasi, pola perilaku, lemabaga-lembaga sosial, kekuatan sosial masyarakat.

2.Dimensi subyektif realitas sosial menyangkut kesadaran, nilai, ideologi, nalar dan memahami berbagai asumsi yang bekerja dalam situasi sosial yang ada,

C.Fungsi Analisis Sosial

Pada mulanya analisis sosial diterapkan untuk memahami perubahan-perubahan situasi dalam komunitas sosial dan politik. Kemudian analisis sosial digunakan untuk merancang pertumbuhan ekonomi negara dan pengembagan komunitas politik. Oleh sebab itu analisis sosial menjadi bersifat fungsional structural yang banyak didominasi pemikiran praktis. Analisis sosial memberi gambaran lengkap tentang situasi sosial dengan menggali hubungan historis dan strukturalnya.

Obyek Analisis

Semua realitas sosial dapat dianalisis, namun dalam konteks transformasi sosial, obyeknya disesuaikan dengan kebutuhan.

1.Masalah-masalah sosial seperti : kemiskinan, pelacuran, pengangguran, kriminalitas.

2.Sistem sosial seperti : tradisi, usaha kecil atau menengah, system pemerintahan, system pertanian.

3.Lembaga-lembaga sosial seperti : sekolah, layanan rumah sakit, lembaga pedesaan

4.Kebijakan public seperti : dampak kebijakan BBM, dampak pemberlakuan undang- undang.

E.Jenis Analisis Sosial

Analisa terhadap system sosial salah satunya perlu didasarkan pada konteks waktu (historis) dan ruang (structural).

1.Analisis historis merupakan analisis terhadap perubahan-perubahan system sosial berdasarkan kurun waktu.

2.Analisis structural menekankan pentingnya pengertian tentang bagaimana masyarakat dihasilkan dan dioperasikan, serta bagaimana pola lemabaga-lembaga sosial saling berkaitan dalam ruang sosial yang ada.

F.Batas Analisis Sosial

1.Analisis sosial bukanlah kegiatan monopoli intelektual, akademisis atau peneliti. Siapapun dapat melakukan analisis sosial

2.Analisis sosial tidaklah bebas nilai

3.Analisis sosial memungkinkan kita bergulat dalam asumsi-asumsi kita, mengkritik, dan menghasilkan pandangan-pandangan baru.

Pelaku Analisa Sosial

Semua pihak atau pelaku sosial menghendaki untuk mendeekati dan terlibat langsung dengan realitas sosial. Pada umumnya selalu dikaitkan dengan dunia akademik, kaum cendekiawan, ilmuwan atau kalangan pelajar. Masyarakat awam tidak punya hak untuk melakukannya.

Prinsip Analisa Sosial

a.Analisa sosial bukan suatu bentuk pemecahan masalah melainkan hanya diagnosis (pencarian akar masalah) yang sangat mungkin digunakan dalam menyelesaikan suatu masalah, karena Analisa sosial memberikan pengetahuan yang lengkap, sehingga diharapkan keputusan atau tindakan yang diambil dapat pemecahan yang tepat.

b.Analisa sosial tidak bersifat netral, selalu berasal dari keberpihakan terhadap suatu keyakinan. Soal ini berkai dengan perspektif, asumsi-asumsi dasar dan siakp yang diambil dalam proses melaukan Analisa.

c.Analisa sosial lebih memiliki kecenderungan mengubah tedensi untuk menggunakan gambaran yang diperoleh dari Analisa sosial bagi keperluan Tindakan-tindakan mengubah, maka menjadi sangat jelas bahwa Analisa sosial berposisi sebagai salah satu simpul dan siklus kerja transformasi.

d.Analisa sosial selalu menggunakan Tindakan manusia sebagai sentral atau pusat dalam melihat suatu fenomena nyata.

Tahap-Tahap Analisis Sosial

1.Tahap menetapkan posisi atau objek analisis

Pemilihan objek masalah harus berdasarkan pada pertimbangan rasional, terukur, dan disesuaikan dengan kebutuhan baik individu maupun organisasi. Objek masalah perlu dirumuskan dengan baik sehingga bisa tergambar jelas apa yang ingin dianalisis termasuk ruang lingkupnya.

2.Pengumpulan data dan informasi

Tujuannya untuk Analisa memiliki dasae rasiomalitas yang dapat diterima akal sehat. Ujung dari pengumpulan data ini adalah suatu upaya untuk merangkai data dan menyusunnya menjadi deskripsi suatu persoalan.

Pengumpulan data dan informasi didapatkan melalui berbagai cara antara lain :

a.Observasi langsung dilapangan

b.Mewawancarai actor yang terlibat

c.Data pendukung di media masa atau lemabaga negara

d.Observasi di lapangan

e.Pakar atau ahli

3.Tahap Analisa

Pada tahap ini data yang telah terkumpul diupayakan untuk dicari atau ditemukan hubungan diantaranya. Yang penting ditelaah dalam Analisa sosial

a.Telaah Historis dimaksudkan untuk melihat ke belakang. Asumsi dasar telaah ini bahwa suatu peristiwa tidak dengan begitu saja hadir melainkan melalui sebuah proses sejarah.

b.Telaah struktur. Analisa ini sangat tajam dapat melihat apa yang ada, dan mempersolkan apa yang mungkin tidak berarti digugat. Struktur yang akan dilihat adalah ekonomi, politik, sosial dan budaya.

c.Telaah nilai. Penting pula diketahui nilai-nilai yang dominan dalam masyarakat.

d.Telaah Reaksi. Melihat reaksi yang berkembang berarti mempersoalkan mengenai siapa yang lebih merupakan atau pihak mana yang sudah bereaksi, mengapa reaksi muncul dan bagaimana bentuknya. Telaah ini penting menuntun kepada pemahaman mengenai peta kekuatan yang bekerja.

e.Telaah masa depan. Tahap ini lebih merupakan usaha untuk memperkirakan atau meramalkan apa yang terjadi selanjutnya.

4.Tahap Mengembangkan Presepsi

Setelah diidentifikasi berbagai aspek yang mempengaruhi atau terlibat dalam masalah, selanjutnya di kembangkan persepsi atas masalah sesuai pandangan objektif. Pada tahap ini akan muncull beberapa kemungkinan implikasi konsukuensi dari objek masalah, serta pengembangan beberapa alternatif sebagai kerangka tindak lanjut.

5.Tahap Penarikan Kesmpulan Analsia Sosial

Tahap ini menarik kesimpulan soal akar masalahnya, pihak yang terlibat, pihak yang diuntungkan dan dirugikan, akibat yang ditimbulkan, serta tindak lanjut yang bisa dilakukan. Dengan demikian kualitas kesimpulan sangat bergantung dari proses-proses tahap Analisa, juga tergantung pada kompleksitas isu, kekayaan data dan akurasi data, ketepatan pernyataan atau rumusan terhadap masalah.

Sumber Referensi:

Abdul Manan, Analisis Sosial Sebuah Pengantar, Redaktur Tempo

Herlambang P.Wiratraman dan Asep Yunan Firdaus, dalam buku Riset Aksi Agraria, Riset yang Mengubah 2015

Moduul Mapaba tahun 2021

Penyusun Naskah: Rio Fauzan dan Fidan Mufti

Editor: Biro Literasi dan Intelektual

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.